Daerah  

Oknum Guru di SD Negeri 071077 Madolaoli Sering tak Masuk, Dinas Pendidikan Diminta Jalankan Aturan

Papan merek sekolah yang gurunya disorot warga. (yl)
Papan merek sekolah yang gurunya disorot warga. (yl)

GUNUNGSITOLI-Seorang oknum guru bernisial HZ diduga semakin sering bolos atau meninggalkan tugas tanpa keterangan yang jelas. Guru itu berstatus aparatur sipil negara (ASN).

Oknum guru tersebut ditugaskan di UPTD Sekolah Dasar (SD) Negeri 071077 Madolaoli, Desa Tuhegeo II, Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, Kota Gunungsitoli.

Kebolosan itu seakan sudah menjadi tradisi bagi oknum guru itu. Hal itu tentu mengundang kritik tajam dari sejumlah kalangan, sebab tugas mereka sebagai abdi negara di bidang pendidikan yang digaji negara.

“Kita menilai persoalan guru ASN di SDN 071077 Madolaoli yang suka bolos bukan temuan baru. Melainkan merupakan penyakit menahun,” ungkap seorang warga yang berinisial TL.

Menurutnya, Dinas Pendidikan Kota Gunungsitoli harus bertindak tegas berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS). Peraturan itu dengan tegas berisikan sanksi bagi ASN yang terbukti sering bolos kerja.

“Tapi herannya, Dinas Pendidikan Kota Gunungsitoli kurang tegas dan tidak berani bertindak. Sepertinya, terkesan membiarkan maka akibatnya guru seenaknya sendiri tidak mematuhi aturan yang ada,” kata dia.

Salah seorang orangtua siswa mengaku heran dengan kebiasaan bolos oknum guru ASN di SDN 071077 Madolaoli. Padahal, kesejahteraan para guru sudah dijamin negara.

Ia mengungkapkan, mestinya dengan kesejahteraan yang dimiliki, oknum guru itu lebih fokus mengajar daripada memikirkan lainnya yang tidak berkaitan dengan upaya mencerdaskan generasi bangsa, apalagi malah mengabaikan tugas.

“Kita berharap persoalan guru agar wajib menjadi atensi, sehingga kinerja guru di SDN 071077 Madolaoli tidak menjadi sorotan. Mental mengabdi guru harus ditingkatkan,” tandasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Gunungsitoli, Yafet Buulolo saat dikonfirmasi melalui via WhatsApp belum memberi respon.

Oknum guru yang disorot masyarakat itu, berinisial HZ mengemukakan, dirinya tidak melaksanakan tugas dengan sepenuhnya akibat jarak perjalanan yang ditempuh jauh dari rumahnya. Apalagi, dia sudah berumur dan sering mengalami kesakitan.

“Perjalanan saya dari rumah sampai ke sekolah dengan naik sepeda motor dengan menempuh kurang lebih jaraknya 50 kilometer dan masih ada jalan kaki,” jelas Helala dikutip dari Datapost.

Dikatakannya, kalau memang ada orangtua merasa tidak senang, mungkin dia ingin pindah dari sekolah sebab dia memang tak bisa 100 persen melaksanakan tugas di sana.

“Ini pernah saya sampaikan kepada kepala bidang di Dinas Pendidikan. “Katanya udahlah, kurang guru di sana,” tutur oknum guru itu, seperti dikutip dari Datapost. (YL)



Kunjungi Kami di Google News:

google news
Exit mobile version