Tek, Tek, Tek, Lato-lato Pernah Miliki Kejuaraan Dunia

lato lato
Alat untuk permainan lato-lato. (shopee)

PADANG-Permainan lato-lato sedang tren di mana-mana. Terdengar suara tek, tek, tek di mana. Permainan itu digandrungi berbagai kalangan. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Bagi Orang tua, permainan lato-lato memberi manfaat bagi anak. Sebab, dengan asyik bermain lato-lato, kecanduan anak bermain game di android jadi berkurang. Bahkan, anak-anak mulai melupakan HP. Sebelum trend permainan itu, susah mencegah anak bermain HP.

“Ada juga manfaatnya bermain lato-lato,” kata Oni, seorang ibu rumah tangga di Padang, Minggu (8/1/2023).

Dia menambahkan, permain lato-lato bisa menjaga mato anak. Maksudnya, kesehatan mata anak lebih terjaga ketimbang bermain HP. “Bermain lato-lato juga melatih konsentrasi anak,” kata Mis, ibu rumah tangga lainnya.

Permainan Lato-lato dulunya populer di 1990-an dan jadi tren lagi di akhir 2022 dan di awal 2023. Lato lato adalah permainan yang mempertemukan dua bandulan berbentuk bola yang terbuat dari plastik polimer.

Dua bandulan tersebut tersambungkan dengan tali. Lalu, bandulan tersebut dibenturkan dan menghasilkan suara “klak-klak-klak” tadi. Meskipun banyak dimainkan oleh anak-anak, namun pada faktanya, lato-lato juga dimainkan oleh orang-orang dewasa.

Baca Juga  Wakil Ketua Umum PSSI Sebut Lolos ke 16 Besar Piala Asia Sebagai Target Realistis

Bahkan, hingga kini lato-lato jadi viral di media sosial. Berbagai orang dewasa kemudian memainkannya kembali menjadi semacam nostalgia atau bahkan menjadi salah satu konten yang diubah menjadi narasi komedi.

Pada masanya, di era 1990-an lato-lato dikenal juga dengan sebutan “nok-nok”. Namun, jauh sebelumnya, lato-lato sudah dikenal dari berbagai kalangan.

Ada yang menyebutnya terlihat mirip dengan bolas. Sebuah senjata Argentina pada masa lalu. Tak hanya itu, permainan ini juga sempat populer di benua Eropa dan Amerika pada era 1960-an dan 1970-an.

Berbagai nama pun muncul dari permainan ini. Pun, namanya bisa berbeda-beda di setiap tempat. Bahkan, pada awal pertama kali dikenalkan, bola yang dibuat bukan berasal dari plastik polimer, melainkan kaca.

Namun, pada masa itu, bola dalam bentuk kaca ini dianggap berbahaya. Bahkan, di Amerika pada msa itu, perederan permainan ini ditarik karena bisa membahayakan anak-anak yang bermain.

Baca Juga  Indonesia Tidak Disanksi FIFA, Ini Tekad Tim Sea Games

Dikutip dari sebuah laporan yang diterbitkan oleh New York Times pada Agustus 1971, permainan ini ternyata pernah punya kejuaraan dunia snediri.

Tepatnya di sebuah desa di Brescia. Dan negara yang ikuti turneman ini pun tidak main-main. Beberapa negara seperti Inggris, Belanda, hingga Kanada ikut serta dalam permainan lato-lato. (ed/ultravoucher.co.id)

Baca berita lainnya di Google News




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *